Selasa, 30 Juli 2019

Rasio Utang Terkelola, Produktivitas Terwujud, Rakyat Sejahtera


Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata Utang? 

Kecenderungan orang akan berpikir parsial dengan terarah ke negatif karena mengaitkan ketidakmampuan ekonomi, kekurangan, dan minta ke orang atau pihak lain. Bahkan akhir-akhir ini, berita tentang semakin membengkaknya utang negara membuat rakyat khawatir dan resah. Banyak pihak yang mengkhawatirkan kondisi ini akan semakin bertambah parah dan takut jika pemerintah sampai gagal membayarnya sehingga membuat utang Indonesia menumpuk. Entah kenapa, pandangan itu sangat lumrah mengingat minimnya pemahaman masyarakat terkait pengelolaan utang negara, rasionya seperti apa, dan buat apa utangnya, kenapa harus berutang. Atas dasar itulah, diperlukan pemahaman yang mumpuni terkait pengelolaan rasio utang yang akan ditujukan untuk belanja produktif, yang akan dikupas tuntas di artikel ini.

Mari kita sederhanakan pemahaman dengan menarik ke kehidupan individu. Di dalam kehidupan sehari-hari pun, ketika ada kebutuhan prioritas dan mendesak, maka demi kesejahteraan dan demi keberlangsungan roda kehidupan, rumah tangga atau bisnis, orang akan berutang apabila tidak terdapat alokasi dana yang cukup. Dalam kehidupan berumah tangga misalnya, wajar apabila anak dewasa marah, jika mengetahui orangtuanya memiliki banyak utang dan tidak dikomunikasikan utang itu buat apa. Tahukah anak tersebut kalau orangtua berhutang untuk membayar biaya riset anaknya, misalnya? Nah, inilah yang mau kita Tarik dalam koridor yang lebih kompleks dalam kehidupan bernegara.

Sadar APBN

Sadar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan kuncinya. Mengapa? Pendiri bangsa ini telah menetapkan dengan sangat jelas visi bangsa untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur dalam Pembukaan UUD 1945. Mewujudkan cita-cita bangsa tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit. Di dalam APBN terdapat 3 unsur utama yaitu pendapatan negara, belanja dan pembiayaan. Pembiayaan atau utang muncul apabila pendapatan negara tidak cukup untuk membiayai belanja negara. 

Dengan kata lain, utang merupakan bagian kecil di dalam APBN  yang digunakan untuk menutup defisit kas negara. Hingga saat ini sudah lebih dari 180 negara di dunia berutang untuk menutup defisit kas negaranya. APBN ini juga merupakan kesepakatan antara pemerintah dan rakyat yang diwakili oleh DPR dan pelaksanaannya diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan.  

Rasio Utang

Utang harus dilihat menyeluruh dalam struktur APBN. Utang yang diambil pemerintah dipastikan telah diputuskan secara matang, baik terkait kemampuan membayarnya dan juga risikonya.  Rasio  utang  terhadap  Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan sebesar 29,5%  –  30,5% pada  periode tahun 2019 hingga 2022 dengan potensi pergerakan di kisaran +4,0% untuk mengakomodasi shock. Pada saat kondisi shock, rasio utang terhadap PDB meningkat melebihi 30,0% sebagai akibat tekanan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Bagaimana cara membaca angka tersebut?

Pada tahun 2018 misalnya, secara nominal, utang Indonesia ada sejumlah Rp 4.418 triliun. Tentu angka tersebut tampak sangat besar. Tetapi jika dibandingkan dengan PDB, sebagai refleksi penghasilan negara, sejumlah Rp 14.735 triliun, maka rasio utang adalah 29,9%. Angka ini juga sama dalam range perkiraan rasio utang terhadap PDB tahun 2019  sampai 2022 yang berada di kisaran 29,5% - 30,5%. Apa arti angka ini? Berdasarkan UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka batas maksimum rasio utang terhadap PDB adalah 60%. Dengan artian bahwa rasio utang saat ini masih jauh dari yang diperbolehkan oleh UU. Singkatnya, utang Indonesia masih aman

Pertanyaan berikutnya adalah mampukah pemerintah membayar utang sebesar itu? Indonesia belum pernah gagal membayar utangnya sejak era reformasi. Utang pemerintah dikelola secara prudent untuk kesinambungan fiskal. Jatuh tempo utang tersebut bervariasi dan tidak serentak dalam setahun. Konsep ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum. Rata-rata jatuh tempo utang Indonesia adalah 8 sampai 9 tahun. Kewajiban pelunasan utang masa depan ditunjukkan oleh potensi menghasilkan pendapatan yaitu penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak dan penerimaan dari pemanfaatan aset. 

Analisis kemampuan pembayaran utang jangan dilihat hanya dari Sumber Daya Alam (SDA) karena banyak negara yang tidak memiliki SDA namun tetap maju dan sejahtera serta mampu bayar utangnya. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator lain yang lebih tepat. Buktinya adalah pada tahun 2018, defisit anggaran adalah sebesar 1,76% dari PDB, tetapi pertumbuhan ekonomi saat itu adalah 5,15%. Artinya adalah kapasitas ekonomi pemerintah dalam membayar utang masih terjaga dengan baik. Sehingga tidak heran jika pada tahun 2018, utang Indonesia yang jatuh tempo sebesar Rp 501,3 triliun dapat dibayar lunas tiada sisa. 

Dalam rangka pengelolaan risiko utang, pemerintah juga terus mengupayakan pengeluaran utang dalam bentuk Surat Berharga Negara dalam mata uang rupiah didukung dengan suku bunga tetap. Komposisi utang negara akhir 2018 adalah 59% rupiah dan 41% valuta asing. Dengan demikian risiko terhadap pelemahan nilai tukar dan perubahan suku bunga akan sangat kecil. Sehingga biaya pengelolaan utang pun dapat ditekan. 

Utang untuk Produktivitas

Pemanfaatan alokasi utang Indonesia adalah hal yang perlu diperhatikan lebih jauh. Yang harus dipastikan adalah bagaimana penggunaannya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan cita-cita bangsa. Utang yang ada diharapkan merupakan suatu keputusan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperbaiki produktivitas dan daya saing Indonesia. Sehingga Indonesia mampu mewariskan aset-aset produktif, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Kata kuncinya adalah pembangunan nasional dilakukan pemerintah karena ingin masyarakat sejahtera

Utang sangat direkomendasikan digunakan untuk belanja produktif. Peningkatan produktivitas dari utang akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, karena pertumbuhan ekonomi yang baik maka utang yang meningkat dapat segera dibayar sehingga tidak menjadi beban. Belanja produktif dimaksud adalah seperti memberikan fasilitas pada sektor riil seperti Unit Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pembangunan infrastruktur sebagai wujud pemerataan pembangunan di daerah, pendidikan dan sebagainya. Dengan pembangunan infrastruktur maka diharapkan akan mendorong produktivitas yang lebih tinggi dari sebuah usaha, yang akan turut mendorong investasi masuk.

Sebagai contoh, pembangunan di tempat kami, di Nusa Tenggara Timur, sangat terasa menggerakkan roda perekonomian daerah. Pengaspalan jalan raya sampai daerah pelosok, pembangunan bendungan Raknamo, fasilitas telekomunikasi, pendidikan, transportasi, fasilitas kesehatan menjadikan provinsi NTT lebih berdaya saing dan mengundang investor masuk kesini. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi daerah semakin meningkat.

Again, pada prinsipnya negara sebenarnya tidak memiliki tujuan untuk berutang. Tetapi saat ini utang diperlukan sebagai bagian kecil instrumen untuk membiayai belanja negara. Sehingga pemerintah menjadi terpaksa berutang. Kenaikan utang saat ini juga digunakan untuk membiayai belanja negara yang meningkat, yang juga ditetapkan dalam APBN oleh rakyat melalui DPR dan pemerintah. Belanja negara ini-lah yang perlu diawasi agar utang tersebut digunakan untuk belanja yang bersifat produktif. 

Langkah penting yang harus segera dieksekusi secara massif adalah how to get society informedterkait rasio utang Indonesia dan pemanfaatannya, bukan sekedar informing saja. Sadar APBN dan menginformasikan dengan lebih tepat dan komprehensif terhadap setiap segmentasi masyarakat akan menggiring publik ke arah pemahaman yang komprehensif terkait utang pemerintah. Bukan tanpa alasan mengingat beda segmentasi, maka key message, channel komunikasi, komunikatornya, timing-nya pun harus diperhatikan saat delivery-nya.

Sebagai penutup, APBN merupakan instrumen untuk mewujudkan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yang adalah cita-cita bangsa. Dengan mengelola rasio utang dengan baik dan mengalokasikan utang tersebut untuk belanja negara yang produktif, maka bukan tidak mungkin kesejahteraan masyarakat yang merata akan segera terwujud.

Rabu, 21 Februari 2018

Berbagai Pengalaman Berharga Dengan Jam Tangan

Mengalami berbagai peristiwa tidak terlupakan niscaya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi setiap individu. Pun senada dengan pengalaman menggunakan jam tangan. Bukan tanpa alasan mengingat keseruan dari berbagai pengalaman mengenakan jam tangan akan menuntun si pelaku dengan spesifik mengingat setiap momen yang priceless tersebut dengan engagement yang sangat kuat. Wajar saja mengingat selain sebagai penunjuk waktu, jam tangan memiliki fungsi lain yang berbeda bagi setiap penggunanya. Ya, saya pelakunya, orang yang mengalami berbagai pengalaman unik dan seru dengan menggunakan jam tangan.


Pengalaman 1: Setiap Detik Sangat Bermakna

Setiap individu pasti pernah dihadapkan pada kondisi bahwa setiap detik itu sangat berharga. Bagi saya, menghadapi ujian di sekolah, di kampus, bahkan uji presentasi di kantor tidak akan pernah terlepas dari jam tangan. Bagaimana tidak? Pada saat ujian kenaikan kelas, Ujian masuk perguruan tinggi, ujian di kampus, kepraktisan waktu yang ada di tangan menjadikan saya dapat secara efisien membagi waktu mengerjakan soal-soal dengan baik. Pada saat ujian di kampus misalnya, essay test untuk 3 pertanyaan dengan bobot berbeda setiap soal, membuat saya harus secara jeli membagi waktu setiap soal sesuai porsi bobot soal. Saya memakai jam tangan saya untuk mengalokasikan waktu sehingga saya bisa mampu mengelola resource dan effort dalam menjawab setiap soal dengan alokasi waktu yang saya sudah tetapkan. Apa peran jam tangan disini?

Pada saat itu, saya mengalami kepraktisan dan efisiensi karena ketika saya hendak mengecek berapa waktu yang saya butuhkan untuk satu soal tertentu saya tinggal lihat tangan saya tanpa tidak harus berhenti mengerjakan soal. Singkatnya, jam itu ada di tangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas ujian essay kecepatan menjadi salah satu faktor penentu kualitas jawaban mahasiswa. Terkadang di berbagai ujian, meja yang digunakan untuk ujian adalah kursi meja lipat yang ukuran mejanya sangat minim sehingga jika meletakkan gadget atau jam meja akan mengganggu dalam mengerjakan soal-soal, alias ribet. Bisa juga dibayangkan jika gadget diletakkan di kantong, maka setiap mengecek waktu akan sangat repot untuk merogoh kantong hanya untuk melihat waktu, dan itu bisa berkali-kali. Apa yang akan anda lakukan, apabila pada saat ujian yang menentukan masa depan anda, pada saat anda merogoh gadget dari kantong, dan gadget anda jatuh dan pecah dalam ruang ujian? Buyar dan terbang melayang lah itu yang namanya sukses dan masa depan. 

Hasilnya?

Beberapa pencapaian yang tidak akan pernah saya lupakan setelah mengalami berbagai tes adalah:
  1. Saya lulus di perguruan tinggi negeri favorit
  2. Saya diterima bekerja di institusi yang saya inginkan
  3. Bahkan saya menjadi awardee beasiswa study Master degree di Inggris.
Again, tanpa disadari usaha yang begitu keras mencapai sesuatu, harus dibarengi dengan mengenal ambience medan perang pada saat ujian. Apa itu? Salah satunya adalah menggunakan jam tangan pada saat ujian. Pakailah yang original, jangan yang KW. Bisa dibayangkan mirisnya jika beli jam KW, kemudian ujian, dan rusak pada saat ujian. 

Pengalaman ini mungkin terdengar naif bagi orang-orang yang tidak satu frekuensi. Tetapi jika kita berada pada channel yang sama yaitu setiap detik sangat bermakna, maka anda akan mengangguk-anggukkan kepala anda terhadap pengalaman yang mungkin serupa dengan apa yang saya alami. Yes, setiap orang pasti mengalami pengalaman dengan jam tangan yang berbeda diikuti berbagai cerita menarik di balik itu. 


Pengalaman 2: Meningkatkan Kepercayaan Diri

Beyond a timer! Pernyataan tersebut menjadi tidak berlebihan bagi orang-orang yang mengalaminya. Mengapa demikian? Tidak dapat dipungkiri bahwa jam tangan mampu menjadi confidence booster. Kata itu mungkin adalah kata yang paling tepat menggambarkan bagaimana jam tangan merambah fungsi menjadi Gaya Hidup, Fesyen, dan Status Sosial. Ada satu keyakinan dalam diri saya adalah dengan memakai jam tangan berarti penghargaan terhadap waktu dan pertemuan dengan orang lain atau mitra kita menjadi valuable. Di samping itu, image terhadap orang yang memakai jam tangan adalah orang yang memiliki banyak urusan dan sibuk. In a simple word, Profesional. Bagaimana bisa terjadi? Let's take a look the experience of mine.

Saat ini, saya termasuk orang yang sangat memperhatikan jenis jam tangan apa yang akan saya pakai di event yang tepat. Attachment kebutuhan saya dengan jam tangan meningkat dari 'sekedar' melihat waktu menjadi penunjang penampilan saya. Bukan berarti bahwa saya memiliki koleksi jam tangan yang banyak. Saya hanya punya 2 jam tapi yang penting original. Esensinya adalah at least saya memiliki jam tangan yang saya pakai untuk acara formal, dan ada yang untuk casual. Wait...wait... Don't get me wrong. Bukan berarti saya terperangkap dalam konsumerisme. Tidak. Lantas? 

Beruntung saya memiliki orang-orang terdekat yang sangat paham bagaimana saya dan apa yang saya inginkan. Jam formal merk Alexander Christie saya dapat sebagai kado pernikahan saya dari sahabat saya. Beliau beli jam tangan original tersebut di RADATIME. Saya sangat menyukai kado ini karena jam tangan ini adalah jam tangan pasangan. Sehingga istri saya juga memiliki jam yang mirip dengan jam saya. Jam casual yang saya miliki adalah merk PUMA yang juga merupakan kado dari teman kantor saya yang diberikan pada saat saya berangkat ke Inggris untuk melanjutkan master degree disana. Dengan kata lain, kedua jam yang saya miliki adalah hadiah dari orang-orang terdekat saya. Tetapi jam tangan tersebut sangat match dengan apa yang saya dambakan. Apa maksudnya? 

Entah mengapa, bahan tali solid stainless steel dan tampilan jam yang sangat lux pada jam tangan pasangan Alexander Christie yang saya miliki membuat kepercayaan diri saya semakin bertambah. Dalam artian bahwa ketika saya memakainya, seakan ada pertambahan nilai dari setiap gerak tubuh dan penampilan saya. Contohnya adalah pada saat pemilihan pegawai terbaik di kantor saya, again, saya tentu saja tidak lupa memakai jam tangan formal saya. Uniknya adalah sehari menjelang presentasi, jam tangan saya habis baterai dan tidak sempat menukar baterai terlebih dahulu. Tapi pada saat presentasi jam tangan tersebut tetap saya pakai. Karena memakai jas, jam tangan yang saya pakai terlihat hanya sebagian. Ada momen-momen penekanan pada presentasi tersebut, saya menggerakkan gesture tangan saya sehingga jam tangan menjadi terlihat seutuhnya. Mungkin terdengar silly atau naif. Tetapi sebenarnya tanpa menunjukkan jam yang saya pakai itu pun, saya sudah mendapatkan kepercayaan diri yang bertambah. Apabila terlihat, maka surely dapat menunjang penampilan. Sehingga saya tidak dapat memungkiri kalau jam tangan saat ini sudah menjadi fesyen dan gaya hidup saya. Dan pada saat itu, saya berhasil menjadi pegawai terbaik di kantor saya. 

Saat ini saya memang tidak memakai jam tangan sport ketika berolahraga. Bukan tidak butuh, tetapi memang belum ada. Saya sedang menabung untuk membeli jam sport yang diinginkan. Sebenarnya bisa saja beli jam tangan KW, tetapi kecintaan terhadap originalitas sebuah jam tangan masih saya junjung sampai sekarang. Semoga suatu saat bisa memperoleh jam tangan sporty dari Casio misalnya, atau dari merk lainnya. Hopefully!


Pengalaman 3: Apresiasi dan Cinta

Mungkin pengalaman ini menjadi pengalaman yang sungguh sangat tidak terlupakan bagi saya. Bisa dikatakan jam tangan saya pada saat itu menjadi inspirasi yang menyelamatkan hubungan cinta saya dengan mantan pacar saya yang menjadi istri saya saat ini. Bagaimana bisa? Begini...

Pada malam itu, sebagai konsekuensi pacaran jarak jauh, maka miskomunikasi, prasangka buruk, dan kecemburuan menggiring hubungan saya dan sang mantan pacar berada di ujung tanduk. Tidak perlu sampai detail terkait penyebabnya, tetapi pada saat itu situasi sangat rumit dan complicated. Sehingga tiba pada satu moment dimana kami akan memutuskan lanjut atau tidak, setelah sekian lama menjalin hubungan. Ego yang sangat meninggi pada saat itu membuat kejernihan pikiran menjadi hilang. 

Terdiam membisu serta kegalauan sekitar 10 menit dengan derai air matanya dan di saat saya harus segera ke bandara mengejar international flight schedule saya, saya pun mengamati jam tangan saya. Entah inspirasi datang dari mana, tiba-tiba bibir saya seakan dituntun oleh jam tangan saya untuk menyampaikan ilustrasi jam tangan sebagai representasi cinta dan apresiasi.

"Saya tidak tahu siapa yang membuat jam tangan ini, tetapi saya percaya bahwa cara beliau mengapresiasi sesuatu dengan wujud jam tangan ini sangat luar biasa. Apresiasi tersebut terhubung dari kombinasi setiap detail sejarahnya, fiturnya, desainnya, estetikanya, bahan materialnya. Jika kita melihat hanya dari satu elemen saja, maka apresiasi tersebut belum terlihat. Rumit pastinya membuat jam tangan ini. Militansi dan kejelian mengolah komponen berukuran mikro akan membutuhkan sebuah proses yang panjang dalam pembuatan jam tangan ini. Saat sudah selesai, jam tangan tersebut tampak menawan karena sudah dapat digunakan dan menambah nilai penggunanya. Mungkin hanya Maestro yang dapat mengeksekusinya.

Ijinkan aku menjadi Maestro itu...
Elemen setiap chapter perjalanan cinta kita, canda, tawa, ketemu awal di kantin kampus, dikejar anjing karena pulang terlalu malam, kehabisan uang saat travelling, menebak kentut siapa yang lebih bau pada saat masuk angin naik gunung, menangis bersama saat harus kehilangan orang tersayang, bahkan coret-coret muka kalau lagi cemburu, itu perfect. I do not need anything else. Just it is. Apresiasi atas semua elemen itu.

Ijinkan aku jadi Maestro yang akan membuat hubungan kita seperti jam tangan ini, karena walau dia mengitari angka yang sama berputar terus-menerus 360 derajat tetapi dia konsisten, keep going, dan tidak pernah lelah mengitari angka yang sama setiap saat. Namun setiap hari ada nuansa cerita yang dihasilkan yang membuat hidup semakin berwarna. Aku tidak bisa berjanji apa-apa selain aku akan seperti semangat jarum jam itu untuk terus-menerus mencintaimu dan hanya kamu. Kita sudah ada cerita, berwarna. Warna ke depan akan lebih cerah dan bervariasi. Yang pasti apresiasi sang maestro terhadap cinta ini tidak akan pernah berhenti sampai ajal memisahkan"

Then, you can exactly know apa yang terjadi selanjutnya setelah pertengkaran terhebat sepanjang relationship ini. Sepasang mata berbinar haru penuh asa memandang saya dan memeluk saya erat. Dan singkat cerita, sebulan setelahnya kami mengumumkan kepada keluarga bahwa kami akan segera menikah. 

Tanpa penjelasan lebih lanjut, saya yakin anda pasti mampu menyimpulkan bagaimana kecintaan terhadap jam tangan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup saya. Dan pada saat menjelang pernikahan, karena sibuk, saya meminta Sahabat saya membeli jam tangan pasangan Alexandre Christie Shapire di RADATIME mengingat RADATIME adalah tempat berbelanja jam tangan original yang sangat recommended di Indonesia. Saya mendengar situs ini pertama kali dari bos-bos eksekutif di kantor saya yang kerap kali membeli jam tangan di situs RADATIME. You all, just try to look! It is really recommended! Sayangnya, jam tangan ini hilang pada saat kami travelling. That's why Sahabat saya menghadiahkan kado jam tangan pasangan kepada saya pada saat saya menikah. Namun, beliau juga tetap membelinya di RADATIME, karena sekali kena sama kualitasnya, pantang pindah belanja ke tempat lain.

Sebagai penutup, pengalaman dengan jam tangan pada setiap orang akan berbeda-beda. Ada kisah hidup yang meng-create cerita pengalaman dengan benda itu. Bagi saya, memakai jam tangan menjadi sebuah kebutuhan karena setiap detik begitu bermakna, dengan memakainya saya semakin percaya diri, dan jam tangan telah menjadi sebuah perwujudan apresiasi dan cinta saya. Salam.



Minggu, 18 Februari 2018

Distinctive Factor Apartemen Green Pramuka City : One Stop Living Environment

(source: Green Pramuka City)
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan orang menaruh LOKASI suatu properti menjadi elemen utama yang paling atraktif dalam memutuskan pembelian sebuah hunian atau investasi properti. Faktor ini diikuti oleh KELENGKAPAN FASILITASHARGA, dan AKSES yang ditawarkan tentu saja. Dalam ilmu penilaian properti, faktor-faktor tersebut menjadi faktor mandatory yang biasanya menjadi requirement paling mendasar yang akan mempengaruhi keputusan bisnis para customers atau investors. Dengan kata lain, iya atau tidak, sangat tergantung pada circumstances tiap pembeli properti terkait kebutuhan elemen dimaksud.

Lokasi Apartemen Green Pramuka City

Demikian juga halnya dengan Green Pramuka City Apartment yang terletak di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Indonesia. Secara geografis, apartemen ini tidak perlu dipertanyakan lagi, mengingat lokasinya yang sangat strategis karena berada di sentral Ibukota Indonesia DKI Jakarta.
Lingkungan Sekitar Apartemen
Lokasinya sangat dekat dengan perkantoran. Di samping harganya yang terjangkau, apartemen ini juga dekat dengan Green Pramuka Square.
Green Pramuka Square
Tidak hanya itu, aksesnya juga sangat dekat dengan Jakarta Inner Toll Road. Menarik bukan? Tetapi sebelum bahas lebih lanjut, perlu diangkat sebuah pertanyaan mendasar, mengapa harus apartemen?
Tidak heran jika Jakarta sebagai sentra pemerintahan, bisnis, perdagangan, dan pendidikan menjadikan pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor investasi terutama properti terutama hunian vertikal. Rasional pertama adalah laju pertumbuhan penduduk Jakarta yang meningkat setiap tahun, bahkan pendatang dari luar Jakarta pun ikut meramaikan peliknya kota metropolitan. Selanjutnya, landed house di Jakarta sangat mahal dan sudah sampai pada titik jenuh pengembangan karena nilainya juga sudah jauh dari affordable. Sehingga hunian vertikal menjadi alternatif manis untuk menjawab problem dimaksud.
Harga Terjangkau
Tidak hanya itu, kepraktisan dalam bertempat tinggal pun menjadi jawaban bagi para penggiat bisnis atau pekerja dalam memilih apartemen. Lebih mantap lagi apabila apartemen itu tidak hanya terjangkau secara harga, tetapi juga memiliki kelengkapan fasilitas di dalam satu area hunian vertikal.
Apartemen Green Pramuka City menjawab segala ekspektasi tersebut dengan menawarkan sesuatu yang sangat menarik yaitu konsep One Stop Living Environment. Mengapa demikian? Karena pada prinsipnya apartemen ini tidak hanya menyediakan hunian kepada pembelinya, tetapi mereka juga menyediakan foodcourt, exibhition hall, jogging track, jungle pond, ATM Center, playground for kids, serta kolam renang. In other words, konsep jargon tersebut dimaknai sebagai penyediaan tempat beyond hunian saja, tetapi juga menyediakan lifestyle and entertainment facility. Keterpaduan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana dimunculkan sebagai penyokong kenyamanan penghuni maupun calon penghuni Green Pramuka City.
Singkatnya, One Stop Living Environment merupakan DISTINCTIVE FACTOR hunian vertikal Green Pramuka City!
If so, mari kita take a look deeper, apa saja yang dimiliki oleh apartemen ini. 
Mengusung konsep hunian superblok terintegrasi, Green Pramuka City muncul sebagai hunian yang sangat diminati. Konsep dimaksud senada dengan visi PT Duta Paramindo Sejahtera (PT DPS) selaku pengembang Green Pramuka City. Proyek ini berkembang dengan meliputi fasilitas, sarana dan prasarana termasuk area komersial yang akan menunjang kenyamanan penghuni dan calon penghuni Green Pramuka City. Tentu saja, hal tersebut tidak meninggalkan konsep awal proyek yaitu hunian ekslusif yang berada di lokasi yang super strategis dimana menjadi pertemuan dari 3 wilayah Jakarta (Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara). Pun hunian ini dibangun dengan konsep hijau di area seluas 12,9 Ha dengan 80% open space dan sustainable environment maintenance. Bisa dikatakan bahwa komitmen untuk membangun strong relationship antara pengembang dan customers sangat menjadi prioritas. Tidak seperti pengembang abal-abal yang hanya mementingkan profit di atas TRUST.
Lantas bagaimana dengan huniannya?
Raihan kesuksesan atas penjualan 100% 4 tower sebelumnya (Tower Pino, Tower Faggio, Tower Chrysant, dan Tower Bougenville) yang sudah lebih dulu launching sebelumnya. 

  • Tower FAGGIO.

    Tower Faggio
    Tower ini adalah tower perdana yang dibangun di Apartemen Green Pramuka City yang dibangun di area belakang jika memasuki area ini dari main gate Jl. Jend. A. Yani. Meski demikian, pintu masuk dari belakang arah Jl Pramuka sari juga sudah disediakan. 
  • Tower PINO.
    Tower Pino
    Tower ini merupakan tower kedua yang dibangun di Apartemen Green Pramuka City. Di sebelah utara tower ini terdapat fasilitas umum gazebbo, taman, jogging track dan danau kecil untuk refreshing sejenak dari rutinitas harian. Sebelah selatannya adalah Boulevard jalan utama yang menembus dari pintu rawasari selatan menuju main gate Jl Jend. A. Yani (bypass) Jakarta Pusat. Tower Pino terdiri dari 29 lantai (yang Nyatanya 25 lantai) dengan lantai ground floor dan lantai 1 sebagai area komersial (Ruko dan kios). Spesifikasi materialnya dan denah unitnya sama dengan tower Faggio.
  • Tower CHRYSANT dan BOUGENVILLE.
    Tower Chrysant
    Tower Bougenville

    Pada tanggal 2 Juli 2011 PT Duta Paramindo Sejahtera kembali meluncurkan tower ketiga bernama Tower Chrysant yang mengundang Kepala Pemprov DKI dalam rangka memberikan piagam penghargaan kepada apartemen ini sebagai apartemen dengan konsep hunian terpadu dan terbaik pada tahun 2011. Tower Bougenville juga dibangun sebagai tower keempat di areal terdepan untuk site plan tahap 1 jika masuk dari main gate Jl Jend A. Yani. Tidak heran apartemen ini laris manis karena dekat dengan main gate dan view nya yang lebih luas yang menghadap timur dan tidak ada bangunan tinggi yang menghalangi. Penghuni akan mampu melihat lampu lampu mobil berwarna warni dan bergerak dinamis yang memberikan nuansa yang sangat apik untuk dinikmati.
  • Tower ORCHID, PENELOPE, dan SCARLET. Tower Orchid
    Tower Orchid
    merupakan tower kelima yang di dibangun oleh PT Duta Paramindo Sejahtera. Tower ini dibangun bersamaan dengan tower Penelope, dan Scarlet yang launching pada bulan Januari 2013. Tower ini dibangun terletak di samping kiri pintu grebang depan / gerbang utama Apartemen Green Pramuka. Dengan kata lain, penghuni tidak perlu berjalan jauh jika menggunakan kendaraan umum untuk menuju halte Busway Rawasari. Ketiga tower ini memiliki kelebihan yaitu memiliki mall ekslusive 3 lantai untuk berbelanja, makan dan mencari kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, juga tersedia Basement 3 Lantai untuk parkir kendaraan. Selanjutnya, Tower Penelope 
    Tower Penelope
    merupakan tower keenam yang di dibangun oleh PT Duta Paramindo Sejahtera yang launcing pada bulan Januari 2013. Tower ini  dibangun terletak di tengah-tengah tower orchid dan scarlet dekat dengan waterpark (Giant Pool) yang ukurannya 4 kali lebih besar dari tower-tower sebelumnya. Dengan artian, penghuni tidak perlu berjalan jauh jika mau ke kolam renang. Tower ini dibangun di sebelah kiri main gate di samping tower 5 dan terletak paling dekat dengan jalan tol sehingga tidak perlu berjalan jauh jika menggunakan kendaraan umum. View terbaik adalah hadap taman dan hadap matahari terbit atau hadap timur. Kemudian, setelah meraih sukses dengan penjualan tower 1 (Faggio) sampai dengan tower 6 ( Penelope), selanjutnya dipasarkan Tower Scarlet.
    Tower Scarlet
    Tower Scarlet lokasi sangat strategis, berada di posisi hook yang mempunyai 2 view sekaligus yaitu view Jl. Pramuka dan gunung salak (selatan) dan view timur (view matahari terbit) dan juga bisa melihat Jl. Ahmad yani (ByPass). Bentuk Tower Scarlet seperti tower Orchid memiliki kurang lebih 1000 unit Apartemen dengan 6 lift, 3 tangga darurat dan di bawahnya ada mall esklusive 3 Lantai Beserta Basement Parkir 3 Lantai.

Pada masing-masing tower terdapat 2 tipe unit yaitu: Tipe STUDIO, dan Tipe 2 BED ROOM.

Tipe Ruangan

Tipe STUDIO

Tipe apartemen ini memiliki luas semi gross 21 m2 dan luas nett 16,95 m2. Hunian ini sangat cocok bagi customers yang mendambakan hunian minimalis dengan ruangan yang sehat dan bersih. Hunian ini juga dibangun dengan tetap memperhatikan kesehatan dengan didukung oleh bahan material yang ramah lingkungan. Fasilitasnya yang lengkap menjadikan hunian ini menjadi sangat spesial dan juara karena sangat memperhatikan rasa nyaman penghuni untuk tinggal. Tipe Studio ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk sekedar beristirahat ataupun sebagai tempat tinggal. 

Tipe 2 BED ROOM

Tipe apartemen ini memiliki luas semi gross 33 m2 dengan luas nett 29,25 m2. Sangat direkomendasikan untuk investasi jangka panjang. Di samping itu, keleluasaan dalam bekerja dan menghabiskan waktu dengan keluarga pun diakomodir oleh tipe apartemen ini. Anak-anak pun punya ruang gerak yang lebih luas dari pada tipe studio. Again, apartemen ini berada pada lingkungan asri yang dibangun dengan memperhatikan kesehatan karena didukung oleh material yang ramah lingkungan. Design modern nya pun akan menambah value bagi para penghuni untuk selalu merasa nyaman tinggal disini.

Limited budget? Tenang. Itu bukan lagi menjadi masalah, mengingat harga hunian vertikal ini pun sangat murah. Bahkan tersedia 60x installment.

Lebih lanjut tentang Green Pramuka City, silahkan simak video di bawah ini.


Jelas, tidak ada hunian yang sempurna. Tetapi dengan mengusung konsep One Stop Living Environenment, Green Pramuka City Apartment tampil secara meyakinkan sebagai hunian yang dapat memenuhi ekspektasi calon penghuninya. Buktikan!

Rasio Utang Terkelola, Produktivitas Terwujud, Rakyat Sejahtera

Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata Utang?  Kecenderungan orang akan berpikir parsial dengan terarah ke negatif k...